Kamis, 24 Mei 2012

MBAH LIM WAFAT

KLATEN--MICOM: Kiai Haji Moslim Rifa'i Imam Puro yang akrab dipanggil Mbah Lim, 91, sesepuh Pondok Pesantren Al-Musttaqien Pancasila Sakti di Dukuh Sumberejo Wangi, Troso, Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, wafat, Kamis (24/5).

Mbah Lim yang dikenal seorang kiai unik tersebut wafat di Rumah Sakit Islam Klaten sekitar pukul 05.00 WIB.

Mbah Lim memimpin Ponpes Al-Musttaqiem Klaten sejak 1959 hingga 1995 dan pada 1996 kemudian dilanjutkan oleh putranya KH. Jalaluddin Moeslim hingga sekarang.

Mbah Lim yang menikah dengan Umi Asadah (alm) meninggalkan delapan putra/putri yakni Hj. Siti Choiriyah (61), KH.Jalaluddin Moslim (59), KH.Saifuddin Zuhri Moeslim (57), Choiri Qomaruddin (54), Hj.Siti Lailatul Qodriyah (52), Hj. Siti Choirul Bariyah (50), KH.Choiri Fatullah ((48), dan Dyah Permata Nawaksa Roro Nursiyah (44).

Menurut KH. Jazuli Khasmani anak menantu Mbah Lim, KH. Moslim Rifa'i Imam Puro merupakan seorang kiai yang suka mengembara dari daerah ke daerah untuk berdakwah.

"Mbah Lim ini, kiai yang unik, karena sering mengembara dari pondok ke pondok dan dari desa ke desa untuk berdakwah," katanya.

Ia menjelaskan, almarhum merupakan asli dari Kota Solo masih keturunan dari Keraton Surakarta, tetapi masa mudanya selalu mengembara dari pondok ke pondok yang akhirnya menetap di Karaganom Klaten hingga sekarang.

Menurut dia, jenazah Mbah Lim rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman Hastono Giri Mulyo desa setempat, sekitar pukul 20.00 WIB.

Menurut H. Abu Tholib (67) pendowo Mbah Lim, almarhum masih keturunan dari Keraton Kasunanan Surakarta.

Orang tua Mbah Lim yakni Tepo Sumarto-Mursilah Tepo Sumarto. Ibu kandung almarhum keturunan dari Paku Buwono IV, sedangkan ayahndanya keturunan Kerajaan Pengging.

"Saya mengikuti mengembara dengan Mbah Lim sejak usia 12 tahun," kata Abu Thoyib. (Ant/wt/X-12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar